Banyak dari kita mengabaikan dan mungkin cenderung meremehkan Tanaman Cipluk. Bahkan mungkin sejak dipostingnya artikel ini masih belum ada yang tau Tanaman Cipluk kaya gmn rupanya (haha..sungguh terlalu!). Di balik kesederhanaannya ternyata tanaman ini menyimpan banyak manfaat lhoo, langsung aja dah ikuti penelusuran saya meneliti tanaman yang satu ini. (hihihi..sok banget ya gw. :"> )
Buah Cipluk dengan nama latin Physallis Peruviana.L memang tidak memiliki nama dalam bahasa Indonesia. Justru dalam bahasa daerah banyak istilahnya. Mulai dari ceplokan, keceplokan, ciciplukan, kopok-kopokan (Bali), cecendet, cecenet (Sunda), nyornyoran (Madura), Leletokan (Minahasa), Kenampok (sasak), dan lapunonat (Tanimbar, Seram).
Tumbuhan ini tergolong tanaman liar yang mudah di temukan di tanah-tanah kosong yang tidak terlalu becek. Seperti pinggir selokan, pinggiran rel keretaapi, pinggir-pinggir kebun, dan lereng-lereng tebing sungai bahkan bisa kita temukan di sawah yang sudah mengering. Kemudian tumbuhan ini bisa tumbuh pada ketinggian 0-1.800 meter di atas permukaan laut.
Ciri khas dari tumbuhan ini adalah bentuk buahnya yang mirip seperti lentera, dengan batang yang berdiri tegak dengan tinggi antara 30 cm sampai 50 cm dan berbatang berwarna hijau persegi, bercabang, dan berambut pendek. Daun berseling dan berlekuk, bertangkai 7-25 mm, dengan bentuk bundar telur memanjang dan ujung lancip. Ukuran panjang 3,5-10 cm dan lebar 2,5 cm. Permukaan atas daun berwarna hijau dan permukaan bawah hijau muda dan berambut halus. Bunga buah keluar dari ketiak daun berwarna kekuning-kuningan. Jika buahnya sudah masak berwarna kuning, rasanya manis agak keasam-asaman gtu dah.
Meskipun nama tumbuhan ini berbau Bahasa Nusantara, ternyata sebenarnya tumbuhan ini berasal dari kawasan tropis Amerika Latin lhoo.. dan buah ini masuk dalam famili tumbuhan Solanaceae (terung-terungan).ya walopun temasuk jenis terung-terungan tetapi tumbuhan ini memiliki kandungan kimiawi seperti chlorogenik acid, asam sitrun dan fisalin. Selain itu, buahnya juga mengandung asam malat, alkaloid, tanin, kriptoxantin, vitamin C dan gula, juga elaidic acid.
Kandungan kimiawi tersebut bisa dikatakan seperti obat-obatan modern saat ini, dan sudah diuji melalui proses laboratorium dan diyakini bisa menyembuhkan berbagai penyakit. Sesuai dengan sifatnya: analgetik, peluruh air seni, menetralkan racun (detoksifikasi), serta meredakan batuk. Dalam farmakologi Cina sendiri, tumbuhan ini diyakini memiliki rasa pahit dengan sifatnya yang menyejukkan.
Asal kalian tahu, ternyata semua bagian dari tumbuhan ini mulai dari akar, daun, dan buah, bisa digunakan, dan sama sekali tidak mempunyai efek berbahaya termasuk racun sekalipun. sebagai obat luar, tumbuhan ini juga bisa digunakan untuk menyembuhkan bisul, borok, dan peradangan kulit. untuk caranya sendiri tidak perlu dikeringkan. Bisa dari setelah mengalami proses direbus, didinginkan dan diborehkan langsung ke bagian yang memerlukan.
Tumbuhan ini juga bisa menekan pertumbuhan sel kanker payudara hingga 20 persen. dan dari penelitian-penelitian yang dilakukan menguatkan hipotesis tanaman ini memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai agen kemopreventif.
Setelah berhasil mengumpulkan dari beberapa sumber, berikut beberapa cara singkat penggunaan tanaman ini untuk obat.
Untuk Penyakit dalam seperti :
- Influenza dan Sakit Tenggorokan
Semua bagian pada tanaman ini dipotong-potong seukuran 3-4 cm kemudian dijemur, lalu dibungkus agar tidak lembab lagi. Setelah itu ambil kira-kira sebanyak 9-15 gram, direbus airnya lalu diminum. Lakukan cara ini sebanyak 3 kali sehari, atau sesuai kebutuhan. Resep ini bisa juga untuk batuk rejan (pertusis), bronchitis (radang saluran napas), gondongan (paroritis), dan pembengkakan buah pelir (orchitis).
- Kencing manis (diabetes)
Hampir sama dengan yang diatas, tetapi pada saat merebus, rebuslah dengan 2 gelas air, hingga tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, minum sekaligus pada pagi hari. Ampasnya bisa direbus sekali lagi, guna diminum pada sore harinya.
- Sakit paru-paru
Setelah dikeringkan, Saat merebus gunakan 3-5 gelas air. Setelah mendidih, dinginkan dan saring, minum airnya 3 kali sehari.
- Ayan
Buah Ciplukan 8 - 10 butir dimakan rutin tiap hari.
Penggunaan untuk obat luar seperti :
Penggunaan untuk obat luar seperti :
- Bisul
Daun Ciplukan sebanyak 1/2 genggam dicuci bersih lalu digiling halus. Turapkan pada bisul, lalu dibalut. Diganti tiap 2 kali sehari.
- Borok / Koreng
Daun Ciplukan sebanyak 1/2 genggam dicuci lalu digiling halus. Tambahkan air kapur sirih secukupnya, lalu diturapkan ke bagian luka. Ganti balutan tiap 2 kali sehari.
Huft..akhirnya sampai juga di penghujung acara (hihihi..bisa ajah..!) tadi sedikit informasi manfaat dari Tumbuhan Cipluk yang sebenernya masih banyak manfaat dari tanaman ini yang gag bisa di jelaskan satu persatu (karena ketidaktauan saya.hehe..) Semoga informasi ini bermanfaat untuk kita semua. :)
Huft..akhirnya sampai juga di penghujung acara (hihihi..bisa ajah..!) tadi sedikit informasi manfaat dari Tumbuhan Cipluk yang sebenernya masih banyak manfaat dari tanaman ini yang gag bisa di jelaskan satu persatu (karena ketidaktauan saya.hehe..) Semoga informasi ini bermanfaat untuk kita semua. :)
Dikutip dari blog Seno Purwo