Dua Guru SMK Negeri 3 Tegal, mendapat tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah

from : SMK Negeri 3 Tegal










Drs. BEJO, MPd
Kepala SMK Negeri 1 Tegal 

MAS RUDIANTO, SPd
Kepala SMK Negeri 2 Tegal 
Tegal - Walikota Tegal Ikmal Jaya kemarin, hari Senin, 31 Januari 2011 mengambil sumpah 22 guru yang mendapat tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah, 16 di antaranya merupakan guru yang lolos dalam seleksi Kepala Sekolah oleh Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Jateng, beberapa waktu lalu, untuk menempati 11 jabatan kepala SD, 2 kepala SMK, 2 kepala SMA dan satu kepala SMP. Sisanya 6 orang yang sebelumnya telah menjabat Kepala Sekolah. Pengambilan sumpah dilaksanakan di ruang Adipura Balaikota pukul 14.00 WIB. Hadir dalam acara tersebut sekda, kepala Dinas Pendidikan, kepala BKD dan tamu undangan lainnya. 
Berdasarkan SK Walikota No. 821.2/012-K/2011 tertanggal 31 Januari 2011, tentang Pengangkatan Guru dalam Tugas Tambahan Sebagai Kepala Sekolah di Lingkungan Pemkot Tegal, untuk tingkat SLTA sebagai berikut :

  • Bapak Bejo (Guru SMK Negeri 3 Tegal) sebagai Kepala SMK Negeri 1 Tegal
  • Bapak Mas Rudianto (Guru SMK Negeri 3 Tegal) sebagai Kepala SMK Negeri 2 Tegal
  • Bapak Rismono (Kepala SMA Negeri 5 Tegal) sebagai Kepala SMA Negeri 1 Tegal
  • Ibu Rosa Herawati (Guru SMA Negeri 4 Tegal) sebagai Kepala SMA Negeri 2 Tegal
  • Bapak Aziz Iqbal (Kepala SMA Negeri 4 Tegal) sebagai Kepala SMA Negeri 3 Tegal
  • Bapak Wiyarna (Kepala SMA Negeri 2 Tegal) sebagai Kepala SMA Negeri 4 Tegal
  • Bapak Masduki (Guru SMA Negeri 1 Tegal) sebagai Kepala SMA Negeri 5 Tegal 

Related Posts:

Ujian Nasional Digelar April

  From : Kemdiknas.go.id  

Jakarta -- Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh telah meneken Permendiknas Nomor 45/2011 tentang Kriteria Kelulusan dan Permendiknas Nomor 46/2011 tentang Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) SMP dan SMA.


Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) Tahun Pelajaran 2010/2011 jenjang sekolah menengah atas/ madrasah aliyah/sekolah menengah kejuruan (SMA/MA/SMK) akan digelar pada 18-21 April 2011. Adapun pelaksanaan UN sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah (SMP/MTs) akan digelar pada 25-28 April 2011.
Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) menyampaikan, pemerintah menggunakan formula baru untuk menentukan kelulusan yaitu nilai gabungan antara nilai UN dan nilai sekolah yang meliputi ujian sekolah dan nilai rapor.  "Dengan formula baru kita pertimbangkan prestasi di sekolah (yaitu) ujian sekolah dan raport digabung dengan UN," katanya saat memberikan keterangan pers di Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas), Jakarta, Senin (3/1/2011).
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemdiknas Mansyur Ramly menyampaikan, UN Susulan SMA/MA/SMK dilaksanakan pada 25-28 April 2011 dan pengumuman kelulusan oleh satuan pendidikan paling lambat 16 Mei 2011. Sementara UN Susulan SMP/MTs pada 3-6 Mei 2011, sedangkan pengumuman UN SMP/MTs oleh satuan pendidikan pada 4 Juni 2011. "UN kompetensi keahlian kejuruan SMK dilaksanakan oleh sekolah paling lambat sebulan sebelum UN dimulai," katanya.
Mendiknas menyampaikan, sebelum kelulusan diumumkan, sekolah mengirimkan hasil nilai sekolah untuk digabungkan dengan hasil nilai UN ke Kemdiknas. Selanjutnya, setelah digabungkan dengan formula 60 persen UN ditambah dengan 40 persen nilai sekolah, nilai tersebut dikembalikan lagi ke sekolah. "Sekolah merekapitulasi dengan mata pelajaran lain. Kanada tujuh mata pelajaran lain yang harus lulus. Yang menentukan kelulusan tetap satuan pendidikan," katanya.
Mendiknas mengatakan, dari peta nilai akan dilakukan analisa tiap sekolah. Bagi sekolah-sekolah yang nilainya rendah, akan dilakukan intervensi. Kemdiknas pada 2010 telah mengintervensi dengan memberikan insentif kepada 100 kabupaten/kota yang nilai UN-nya rendah. "Kami beri dana Rp1 miliar sebagai stimulus," ujarnya.
Insentif tersebut diberikan bagi kabupaten/kota dengan persentase kelulusan siswa kurang dari 80 persen dan memiliki indeks kapasitas fiskal kurang dari satu (<1). Adapun intervensi program yang dilakukan meliputi peningkatan kompetensi guru dan remedial.
Mendiknas tidak memberikan target khusus kelulusan siswa. "Justru yang menjadi target adalah kejujuran dari pelaksanaan UN. Itu yang lebih mahal karena dari angka kelulusan tahun lalu sudah 99 persen," katanya.

Related Posts: